Majalah Tanggerang – Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, secara khusus mengajak tokoh agama dan budaya untuk berperan aktif dalam mengawal arah pembangunan kota. Hal ini disampaikan dalam Pembinaan Organisasi Sosial Budaya Keagamaan se-Kota Tangerang 2025 yang digelar di Ruang Al Amanah, Gedung Pusat Pemerintahan Kota, Senin (14/7/2025). Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang holistik, tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pembangunan karakter masyarakat.
Pembangunan Multidimensi: Tidak Hanya Infrastruktur, tapi Juga Karakter
Dalam sambutannya, Sachrudin menegaskan bahwa pembangunan ideal harus mencakup berbagai dimensi, termasuk sosial, budaya, dan spiritual.
“Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan karakter dan jati diri masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, modernisasi dan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Tangerang harus diimbangi dengan penguatan nilai-nilai moral dan spiritual. Di sinilah peran tokoh agama dan budaya dinilai sangat strategis.
“Tokoh agama dan budaya memiliki peran penting dalam menjaga ketenteraman batin masyarakat serta memperkuat nilai moral di tengah derasnya arus modernisasi,” ujar Sachrudin.
Gotong Royong, Toleransi, dan Kerukunan sebagai Fondasi
Sachrudin menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan saling menghormati sebagai pondasi kehidupan bersama.
“Kita harus merawat keberagaman sebagai kekuatan, bukan perpecahan. Kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga adalah kunci terciptanya kota yang beradab dan damai,” paparnya.
Pemkot Tangerang sendiri telah berkomitmen untuk mendukung berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya. Pemerintah juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan masukan guna memperbaiki pelayanan publik dan memperkuat kebijakan partisipatif.
Komitmen Pemkot dalam Mendukung Peran Tokoh Agama & Budaya
Sachrudin menyadari bahwa tokoh agama dan budaya adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang akan terus memfasilitasi dialog antarumat beragama, penguatan pendidikan karakter, dan pelestarian budaya lokal.
“Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya, saya yakin Kota Tangerang bisa menjadi kota modern yang tetap berakar kuat pada nilai-nilai Akhlakul Karimah,” ucapnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Tangerang sebagai kota yang kolaboratif, maju, berbudaya, dan penuh kedamaian.
Baca Juga: Jonathan Frizzy Dilarikan ke RSUD Tangerang, Kondisi Melemah Usai Operasi
Respons Positif dari Tokoh Agama dan Budaya
Sejumlah tokoh menyambut baik ajakan Wali Kota untuk bersinergi dalam pembangunan.
Ustaz Ahmad Fauzi, salah satu tokoh agama setempat, menyatakan dukungannya. “Kami siap membantu pemerintah dalam mengawal pembangunan mental spiritual masyarakat. Ini tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Budaya Betawi Tangerang, M. Ridwan, menambahkan bahwa pelestarian budaya lokal harus sejalan dengan pembangunan kota. “Kami akan terus promosikan kearifan lokal agar tidak tergerus zaman,” ujarnya.
Dengan pendekatan pembangunan yang menyeluruh, Pemkot Tangerang optimis dapat menciptakan keseimbangan antara kemajuan infrastruktur dan penguatan karakter masyarakat.
“Mari bersama-sama wujudkan Tangerang yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat secara moral dan budaya,” pungkas Sachrudin menutup acara.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Tangerang dalam melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama dan budaya, untuk membangun kota yang lebih baik dan harmonis.